Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Dendang Keadilan

Akhirnya hujan datang mengguyur kenangan yang engkau torehkan di jiwa ini. Meski kerap ku harus menggigil menahan dingin. Ku biarkan hujan menumbuhkan hati gersang ini agar bisa subur kembali. Membuat benih-benih tumbuh subur yang kelak menjadi pohon kokoh bernama impian.             Bukankah cinta tak hanya serpihan kata yang menempias dari lisan, namun tentang kepedulian yang tak pernah pudar meski dimakan rayap bernama waktu? Hati ini kian menjerit tak menentu. Kini tiba saatnya menyingkirkan luka-luka ini membalutnya dengan harapan.             Pagi yang indah. Dimana aku mempunyai dua pilihan, melanjutkan mimpi indah atau mewujudkannya. Kebanyakan orang mungkin akan melogiskannya seperti kawanku Bardi. “Hey Syat, hidup itu bermula dari mimpi dan mimpi itu berasal dari tidur. Maka untuk bisa hidup, mari tidur lagi!” Setelah mengatakannya ia langsung terlelap. “Satu, dua, ti...ga.” hitungku. “Kho... kho...” dengkur Bardi. Selalu saja begitu. Tak menunggu lama, tema

Adalah Ayah

Diah menatap sendu setiap rinai hujan yang turun malam ini. Ia menapaki jalan pikirannya ke masa lalu, walau buku telah melambai membisikkan bahwa besok akan ujian. Gurat senyumnya sedikit kacir mendapat pukulan masa lalu. Kala ia sedang bangun ditatih ibunya dan ayahnya senyum menatap. Itulah dia, senyum yang paling menengkan dan memberi rasa aman yang tiada tara. Adalah Ayah, orang yang selalu sembunyi dalam diam dan berkata dalam keringat demi menunjukan kasihnya. Beliau selalu dan selalu terlihat kaku meski hati dilumuri rasa cinta tiada tara. Adalah Ayah yang selalu menutupi tangisnya dan bersikap sok tegar, padahal beliau selalu bersedih dikala sendiri. Bingung memikirkan nasib kami di masa depan. Adalah Ayah yang selalu menanyakan apakah uang saku Diah. Demi menjawab pertanyaan itu, Diah menghemat pengeluarannya dan usaha kecil-kecilan demi menjawab "cukup". Kadang terbesat di pikirannya, bagaimana Ayah bisa membiayai ibu, Diah, dan kakak di waktu bersamaan.